Rintisan sekolah berstandar internasional (RSBI), salah satu sekolah yang diminati banyak orang di Bukittinggi. Namun keinginan jadi yang terbaik tersebut, orangtua siswa harus bersedia membayar sedikit lebih mahal dari sekolah biasa. Seperti apakah hasil yang bisa dicapai dengan sistem pendidikan RSBI tersebut?
Masyarakat kini mulai bertanya-tanya apakah memang benar sistem pendidikan yang mengacu pada standar mutu internasional tersebut bisa diwujudkan. Pertanyaan dari masyarakat seberapa banyak siswa RSBI bisa diterima di perguruan tinggi favorit di Indonesia dan internasional?
Mampukah RSBI dengan biaya sekolah yang tinggi itu menjamin mutu pendidikan yang benar-benar baik ataukah hal ini hanya bentuk dari komersialisasi pendidikan semata dengan memanfaatkan keinginan masyarakat yang tinggi?
Alasan persetujuan dari komite untuk melaksnakan praktik pungutan jadi tameng bagi sekolah tersebut. “Apa barometer yang mampu menjadi alat ukur kesuksesan sekolah rintisan berstandar internasional tersebut,” ungkap salah seorang orangtua siswa, Zul, kepada Padang Ekspres, kemarin.
Satu lagi kata Zul, keberhasilan meluluskan siswa bagi RSBI sama sekali tidak bisa dijadikan alat ukur. Karena siswa yang masuk ke sekolah tersebut, siswa-siswa unggulan di sekolah mereka masing-masing. “Jadi tidak bisa hal itu dijadikan patokan utama kesuksesan RSBI,” katanya.
Coba bandingkan dengan sekolah-sekolah di daerah lain, siswa RSBI juga harus bersaing dengan sekolah lainnya memasuki perguruan tinggi negeri. Seharusnya dengan sekolah rintisan berstandar internasional siswanya sudah harus mampu bersaing dengan perguruan tinggi di luar negeri.
“Jika masih bersaing di dalam negeri tentunya banyak siswa-siswa dari sekolah yang bukan RSBI juga melakukan hal yang sama dengan target perguruan tinggi yang ada di pulau Jawa,” ungkapnya.
Ketika dikonfirmasikan ke Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, Ellia Makmur, membenarkan ada sejumlah biaya tambahan bagi sekolah rintisan berstandar internasional.
Tentunya, hasil yang ingin dicapai dengan sekolah RSBI tentunya hasil lebih baik. “Biaya tambahan tersebut berdasar kesepakatan komite sekolah dan orangtua siswa,” ungkap Ellia Makmur.
Untuk capaian, kata Ellia, sudah lebih baik. Artinya sudah banyak siswanya yang mampu mendapatkan perguruan tinggi favorit di dalam dan luar negeri.
“Mungkin data-data itu ada pada masing-masing sekolah,” ungkap Sekretaris Disdikpora Bukittinggi Iskandar.
(padangekspres.co.id)
No comments:
Post a Comment